Jumat, 14 Februari 2014

PREPARAT DARAH NATIP, WAKTU BEKU DARAH, WAKTU PENDARAHAN, LAJU ENDAP DARAH, DAN BERAT JENIS DARAH



PREPARAT DARAH NATIP, WAKTU BEKU DARAH, WAKTU PENDARAHAN, LAJU ENDAP DARAH, DAN BERAT JENIS DARAH

Nesmawati*, Musdalifa Mansur **

*Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
**Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

            Latar belakang dilakukannya praktikum ini yaitu darah merupakan jaringan yang bersikulasi dalam pembuluh darah. Darah terdiri dari bagian-bagian yaitu sel darah merah, sel darah putih, keping-keping darah, dan plasma darah. Percobaan ini bertujuan untuk melihat bentuk darah natip, waktu beku, waktu perdarahan, laju endap darah, dan berat jenis darah. Metode percobaan dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin pada hari Rabu, 18 september 2013. Jenis percobaan ini ada 5 macam yaitu preparat darah natip, waktu beku, waktu perdarahan, laju endap darah dan berat jenis darah. Sampel di peroleh dari praktikan untuk percobaan preparat darah natip, waktu beku, dan waktu perdarahan, sedangkan untuk percobaan laju endap darah dan berat jenis darah sampel yang di gunakan yaitu darah ternak sapi, ayam potong, ayam kampung, dan kerbau. Hasil penelitian terlihat jelas bentuk sel darah merah dan sel darah putih, dimana sel darah putih di tandai dengan adanya pergerakan granula. Simpulan praktikum ini yaitu Darah terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih.

Kata kunci: Darah, Beku darah, Perdarahan, Endap darah,  Berat Jenis Darah.



PENDAHULUAN

Didalam tubuh manusia maupun hewan terdapat cairan yang berfungsi sebagai media transport oksigen yang yang merupakan zat yang paling penting. Darah merupakan jaringan yang bersikulasi dalam pembuluh darah. Darah terdiri dari bagian-bagian yaitu sel darah merah, sel darah putih dan platelets serta medium cair dimana bagian padat tersuspensi. Medium cair ini dinamakan plasma, darah diberi anti koagulan dan sel darah dibiarkan mengendap atau disentrifugasi dan dipisahkan bila darah dibiarkan membeku tanpa antikoagulan dan bagian padat terpisah, diperoleh bagian cair yang dinamakan serum. pada serum ini sudah tidak terdapat lagi fibrinogen, yaitu protein yang berperan dalam pembekuan darah.
Sel darah merah disebut juga eritrosit. Sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak. Bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
Darah disini mengandung hemoglobin dan memiliki fungsi sebagai alat pengangkut yaitu mengambil oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya Praktikum Fisiologi Ternak ini mengenai Percobaan Preparat Darah Natip, Waktu Beku Darah, Waktu Pendarahan, Laju Endap Darah, Dan Berat Jenis Darah.

ALAT DAN BAHAN
            Alat yang digunakan pada Praktikum Fisiologi Ternak Darah I yaitu vaccinostyle, gelas objek, cover glass, mikroskop, pipa kapiler, cawan petri berlapis parafin, stopwatch/jam tangan, tabung westegreen dan raknya, tabung reaksi dan raknya.
Bahan yang digunakan pada Praktikum Fisiologi Ternak Darah I yaitu kapas, kertas saring, sampel darah, antikoagulan, heparin,es,Na Oksalat 1%, vaselin, dan larutan NaCl 0.9 %.

METODE PERCOBAAN
   Metode percobaan pada preparat darah natip yaitu menyiapkan objek glass dan preparat yang telah dibersihkan dengan alkohol. Kemudian menetesi dengan larutan NaCl 0,9% sebanyak 1-2 tetes, lalu menetesi darah sebanyak satu tetes dari ujung jari yag telah di tusuk dengan vaccinostyle, dan hisap dengan kertas saring apabila darah di cover glass berlebihan. Selanjutnya mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x, 40x, dan 100x bila perlu dengan menggunakan minyak emersi. Kemudian memperhatikan bentuk sel darah merah (yang miring, datar, dan adanya rouleuax), bentuk sel darah putih
Metode percobaan penetap waktu koagulasi ada dua cara yaitu dengan menggunakan cawan petri dan pipa kapiler. Dengan menggunakan cawan petri, hal pertama yang dilakukan adalah menusuk ujung jari dengan vaccinostyle dan mencatat waktunya. Kemudian meneteskan darah tersebut ke cawan petri yang berlapis parafin sebanyak 1-2 tetes. Lalu menusuk darah tersebut dengan jarum pntul secara perlahan-lahan sampai adanya benang fibrin. Sedangkan dengan menggunakan pipa kapiler, yaitu memasukkan darah yang keluar kedalam pipa kapiler (yang tidak mengandung heparin), sampai 4/5 pajang pipa dengan cara menempelkan satu ujungnya pada darah yang keluar dari ujung jari.Kemudian menggenggam pipa kapiler tersebut yang berisi darah dalam tangan untuk mempertahankan pada suhu tubuh selanjutnya tunggu 2 menit lalu mematahkan pipa tersebut 1/10 panjang pipa yang berisi darah, dan mengulangi setiap ½ menit sampai terbentuk benang fibrin. Hal ini ditandai dengan bergantungnya bagian pipa yang patah.
Metode percobaan pendarahan adalah menusuk ujung jari dengan vaccinostyle yang bersamaan dengan menekan stopwatch pada saat timbulnya tetes darah pertama dari tusukan tersebutKemudian membersihkan setiap tetesan darah dari ujung jari tersebut dengan kertas saring, sampai tidak ada noda darah lagi.
Metode percobaan pada waktu laju endap darah adalah menyiapkan tabung westergrin dengan raknya, dan sampel darah yang telah dicampur dengan antikoagulan Kemudian menye-diakan 2 sampel darah yang telah di-campur antikoagulan tersebut kemudian memasukkan kedalam tabung westergrin lalu membiarkan berdiri tegak di raknya sampai isi tabung bertanda minus. Selanjutnya mencatat  berapa mm turunya eritrosit setelah 30, 60 dan 90 menit. Tinggi plasma yang terjadi setelah 1 jam diambil sebagai kecepatan pengendapan.
            Metode percobaan untuk menentukan berat jenis darah yaitu dengan cara Laktodensimeter. Caranya yaitu darah dimasukkan ke dalam tabung laktodensimeter, kemudian ditempatkan di permukaan yang rata dan datar. Masukkan laktodensimeter kedalam tabung, baca skalanya. Catat dan bandingkan pada berbagai sampel darah.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Preparat Darah Natip
            Berdasarkan Percobaan Preparat Darah Natip yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
 Tabel 1. Gambar bentuk sel
No.      Jenis darah          Gambar
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZHDo76FIc6-ya2TBwRHc4jLhjZAE18KsIwlT5izQtnFhjdus_6LhLJnLNSI97tE4OxsQ7DFT7McXZgHTsEDPTPFzu7xN57gB-tHZR95rUHVUVIRhijfnQcI3PUPKj75jgoEc_2qKCW0yq/s1600/gambar+sel+darah+merah.jpeg1.          Eritrosit

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/82/SEM_blood_cells.jpg/230px-SEM_blood_cells.jpg
2.          Leukosit

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC1ykoUul1gzlQgaUGW0l_GmJkpzHnB-pOc2nP10SccLY0OrbhZ5z7vKoidwKBwEAG5j82zlG5HqTFxir8Vc3G4P0iCgLegDnXbEBSbZjdsCdE1J3zZwdCcPjritkdA1jAADadc7TnSR0/s200/trombosit.jpeg
3.         Trombosit

Perbesaran: 100x
Sumber: Anonimb, 2013.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan didapatkan hasil yaitu komponen darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit). Hal ini sesuai dengan pendapat Guyton (1991) yang menyatak-an bahwa komponen seluler darah adalah termasuk sel darah merah (eritrosit), sel darah  putih (leukosit),dan keping keping darah (trombosit).

B. Penetapan Waktu Koagulasi (Beku Darah)
Berdasarkan Percobaan Waktu Penetapan Waktu Koagulasi (Beku Darah) yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2.Waktu koagulasi
No. Jenis kelamin
Waktu
C.P         P.K
1.      Perempuan     2 menit    2 menit
              7 detik
2.     Laki-laki         1 menit    4 menit
               42 detik
Sumber: Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013.
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan didapatkan hasil bahwa waktu koagulasi perempuan dan laki-laki berbeda. Pembentukan benang fibrin pada percobaan yang mnggunakan media cawan petri, darah perempuan yaitu pada  waktu 2 menit 7 detik sedangkan pada laki-laki pada waktu 1 menit 41 detik. Dan pada media pipa kapiler pembentukan fibrin darah perempuan yaitu pada  waktu 2 menit sedangkan pada laki-laki pada waktu 4 menit. Hal ini sesuai dengan pendapat (Anonimc, 2013) yang menyatakan bahea terbentuknya fibrin disebabkan karena trombin yang merupakan enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin inilah yang berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau menggumpal.

C. Waktu Pendarahan
Berdasarkan Percobaan Waktu Pendarahan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.Waktu pendarahan
No.  Jenis Kelamin       Waktu
1
2
Perempuan
Laki-laki
27 detik
10 detik
Sumber: Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa waktu pendarahan laki-laki dan perempuan berbeda. Waktu pendarahan laki-laki adalah 10 detik, sedangkan perempuan adalah 27 detik. Hal ini disebabkan karena suhu, umur dan besar kecilnya luka yang ditimbulkan dari penusukan. Sesuai dengan pendapat Frandson (1992) yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi proses pendarahan yaitu besar kecilnya luka atau umur, temperature atau suhu, dalam menggunakan kertas saring yang terlalu ditekan atau dapat pula oleh kadar kalsium dalam darah. Faktor yang lainnya yaitu tingkat kesehatan setiap individu dan banyak tidaknya zat kalsium yang terkandung dalam darah.

D. Laju Endap Darah
Berdasarkan Percobaan Laju Endap Darah yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.Laju Endap Darah
Jenis ternak
         Waktu

30 mnt  60 mnt  90 mnt
Ayam kmpng  0,1 mm  0,2 mm  0,3 mm
Sapi                  0,1 mm 0,2 mm  0,2 mm
Kerbau             0,1 mm 1,3 mm  2,1 mm
Ayam potong  0,1 mm  0,3 mm 0,4 mm
Sumber: Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013

            Berdasarkan praktikum diatas didapatkan hasil bahwa laju endapan darah setiap sampel darah ternak berbeda-beda baik dalam jenisnya maupun dalam waktu yang digunakan. Pada sampel darah ternak sapi terlihat bahwa cairan plasma pada menit ke 30 adalah 0,1 cm, pada menit ke 60 bertambah menjadi 0,2 cm dan pada menit ke 90 tetap 0,2 cm. Hal ini bertentangan dengan pendapat Barbara (2006) Darah normal mempunyai LED relatif kecil karena pengendapan eritrosit akibat tarikan gravitasi di imbagi oleh tekanan keatas akibat perpindahan.

E. Berat Jenis Darah
Berdasarkan Percobaan Berat Jenis Darah yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Berat Jenis
Jenis ternak              Berat jenis
Ayam kampung        1,030 mm3
Sapi                          1,048 mm3
Kerbau                      1,046 mm3
Ayam potong            1,040 mm3
Sumber: Hasil Praktikum  Fisiologi Ternak, 2013

            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan di dapatkan hasil bahwa berat jenis diantara sampel darah yang diuji berbeda beda. Berat jenis darah ayam kampung adalah 1,030 mm, sapi 1,048 mm, kerbau 1,046 mm,dan ayam potong 1,040 mm. Tekanan osmosis tergantung pada kondisi protein plasma da viskositas atau kekentalan darah sebagai cairan suspensi (Anonimc, 2013)

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan Prktikum Fisiologi Ternak Darah I, maka dapat disimpulkan bahwa darah terdiri atas dua komponen yaitu plasma darah dan sel darah yang terdiri atas beberapa jenis yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping-keping darah (trombosit). Waktu koagulasi adalah waktu mulai dari mulai darah keluar sampai terbentuknya benang fibrin. Waktu koagulasi pada cawan petri untuk laki-laki 1 menit 41  detik dan perempuan  2 menit 7 detik, sedangkan pada pipa kapiler rata-rata waktu koagulasi untuk laki-laki 4 menit dan perempuan 2 menit. Waktu pendarahan adalah waktu mulai terjadinya tetes darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring. Waktu pendarahan rata-rata pada laki-laki  10 detik  sedangkan pada perempuan  27 detik. Laju endap darah adalah kecepatan mengendapnya sel darah merah hingga terbentuknya plasma yang sangat jelas terlihat pada tabung westergreen.

DAFTAR PUSTAKA

Analis,Ridwan.2012.http://ridwananalis.wordpress.com/2012/08/13/pengertian-darah-dan-bagiannya/. diakses pada tanggal 18 September 2013 pukul 20:00 WITA.

Anonima,2013.http://kutukuliah.blogspot.com/2013/08/berat-jenis-darah.html. diakses pada tanggal 19, september 2013 pukul 20:00 WITA.
b,2013.http://www.webmd.com/heart/anatomy-picture-of-blood diakses pada tanggal 19 september 2013.
c,2013.http://ms.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah.diakses pada tanggal 17 September 2013
Barbara A. B, 2006. Hematologi: Principle dan Procedures. LEA dan REB.
Depkes RI, 1989. Pemeriksaan Cholinesterase Darah dengan Tintometer, Ditjen PPM & PLP.Jakarta.
Frandson, R. D.  1992.  Anatomi dan Fisiologi Ternak.  Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Guyton, Arthur C. 1991. Fisiologi Manusia dan Mekanismenya terhadap Penyakit.EGC Penerbit Buku kedokteran. Jakarta.
Sonjaya.  2012. Penuntun Praktikum Fisiologi Ternak        Dasar.       Fakultas Peternakan. UNHAS, Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar