Rabu, 04 September 2013

Pengantar ilmu ekonomi



PENGANTAR ILMU EKONOMI


NAMA                           : NESMAWATI
NIM                               : I 111 12 287
KELAS                          : GANJIL



FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
BAB IX
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
HASIL PERTANIAN
A.    Permintaan
Teori permintaan diturunkan dari teori konsumsi. Permintaan (demand) adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga, dalam waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Ada 3 kasus di mana kurva permintaan yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah tidak berlaku:
·         Kasus giffen
·         Kasus spekulasi
·         Kasus barang-barang prestise
Ada 3 alasan mengapa jumlah yang mau dibeli berkurang bila harga barang itu naik:
1.      Pengaruh penghasilan (income effect)
2.      Pengaruh subtitusi (substitution effect)
3.      Penghargaan subjektif (marginal utility)
Factor-faktor yang mempengaruhi permintaan, antara lain:
1.      Harga barang itu sendiri
Kuantitas permintaan akan menurun ketika harganya naik dan sebaliknya kuantitas permintaan akan meningkat ketika harganya turun.
2.      Pertambahan jumlah penduduk
Pertambahan jumlah konsumen yang disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk, perbaikan sarana transportasi, atau berhasilnya usaha promosi dapat meningkatkan kuantitas yang diminta akan suatu barang.
3.      Tingkat pendapatan
Dengan tingkat pendapatan yang tinggi orang akan dapat membeli lebih banyak barang dan jasa.
4.      Harga barang-barang lain
Barang-barang lain yang dimaksud dikelompokkan menjadi:
·         Barang pelengkap (komplementer)
·         Barang pengganti (subtitusi)
·         Barang lepas (independen)
5.      Muslim, selera, mode, kebiasaan, perubahan zaman, dan lingkungan social
6.      Harapan/pandangan tentang masa yang akan dating
7.      Elastisitas barang
Perubahan tingkat pendapatan dan tingkat harga dari suatu barang akan mempengaruhi besar-kecilnya jumlah barang yang diminta.
B.     Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, istilah penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu.
Ada 3 alasan mengapa hokum penawaran berbunyi demikian dengan kurva naik dari kiri bawah ke kanan atas:
1.      Pengaruh penghasilan (income effect)
2.      Pengaruh subtitusi (substitution effect)
3.      Pengaruh biaya produksi
Kurva penawaran tertentu selalu digambarkan dengan anggapan “ceteris paribus”. Ada jumlah factor yang ikut mempengaruhi penawaran, antara lain:
1.      Harga barang itu sendiri
2.      Jumlah produsen di pasar
3.      Harga-harga factor produksi
Jika harga bahan baku turun maka dua alternative dapat dilakukan oleh produsen:
a.    Menjual (menghasilkan) lebih banyak pada tingkat harga yang sama.
b.    Menghasilkan dan menjual jumlah yang sama pada harga yang lebih rendah.
4.      Harga barang-barang lain
5.      Tekhnik produksi
6.      Harapan atau perkiraan tentang masa yang akan dating
7.      Elastisitas produksi
Rumusnya: (Q2-Q1)/(Q2+Q1)
                     (P2-P1)/(P2+P1)
Konsep elastisitas
     Dalam banyak kejadian yang berkaitan dengan elastisitas, khususnya dalam aspek permintaan, biasanya hanya ada 3 variabel yang paling signifikan untuk dibahas, antara lain:
1.      Elastisitas harga
2.      Elastisitas pendapatan
3.      Elastisitas silang
Harga pasar
     Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar memiliki arti yang lebih luas daripada hanya sekedar dapat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual-beli barang. Harga keseimbangan kadang-kadang disebut sebagai market clearing price karena pada tingkat harga ini, setiap orang di pasar telah terpuaskan.
     Ada beberapa pengecualian dari dalil umum yang mengenai harga pasar tersebut, antara lain:
·         Constant cost supply
·         Increasing cost supply
·         Kurva penawaran yang in-elastis sempurna
·         Backward banding supply
·         Decreasing cost supply
·         Cobweb











BAB X
BIAYA, PRODUKSI, DAN KEUNTUNGAN

10.1 Pada bab ini ada 3 hal pendekatan yang akan dibahas yaitu:
1.      Pendekatan keuntungan
2.      Pendekatan profit maximization
3.      Pendekatan cost minimization
10.    2 Fungsi produksi
Pembagian factor produksi secara konvensional adalah sebagai berikut:
1.      Tanah
2.      Tenaga kerja petani (labor)
3.      Modal
10.2.1    Produk marginal dan produk rata-rata
Bahasan terhadap PM lebih bermanfaat bila di kaitkan dengan PR atau produk total (PT). dengan mengaitkan PM, PR, dan PT maka hubungan antara input dan output akan lebih informative, dalam arti akan dapat diketahui elastisistas produksi yang sekaligus juga akan diketahui apakah proses produksi yang sedang dilakukan akan rendah atau sebaliknya.
10.2.2    Hukum kenaikan hasil yang makin berkurang (law of diminishing return)
Hukum kenaikan hasil yang makin berkurang berlaku pula bagi semua factor produksi. Itulah sebabnya hokum ini disebut sebagai “Hukum Faktor Proporsional” (law of variable proporsional), yaitu hokum yang menerangkan perilaku kenaikan hasil produksi
10.2.3    Efisiensi penggunaan input
Ada 2 hal yang perlu di pertimbangkan ketika analisis efisiensi akan dilakukan, antara lain:
1.    Tingkat transformasi antar input dan output dalam fungsi produksi.
2.    Perbandingan antar harga input dan output sebagai upaya untuk mencapai indicator efisien.
10.2.4    Hubungan antarinput dengan kombinasi biaya minimum
Dalam sub materi ini ada beberapa problema yang terjadi, namun dapat di selesaikan dengan 2 cara, antara lain:
1.         Menghitung berapa kombinasi input yang optimal sehingga di peroleh keuntungan yang maksimum.
2.         Menghitung berapa besar kombinasi biaya minimum yang diperlukan untuk mencapai sejumlah output tertentu.
10.2.5    Hubungan antar output dengan kombinasi keuntungan maksimum
Dalam hal ini yang harus diketahui adalah bagaimana memperoleh keuntungan sebesar mungkin dengan cara memproduksikan lebih dari satu macam komoditi.
10.2.6    Kombinasi hasil produksi
Berbagai komoditi yang diproduksi oleh petani dalam kegiatan diverivikasi dapat mempunyai hubungan fisik yang berbeda, antara lain:
1.      Komoditi gabungan
2.      Komoditi yang bebas bersaing
3.      Komoditi komplementer
4.      Komoditi yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya atau sebagai komoditi tambahan (suplementer)
10.3      Struktur biaya
1.      Biaya uang
2.      Biaya tetap dan biaya tidak tetap
3.      Biaya rata-rata, biaya marjinal, dan pendapatan marjinal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar